kepolisian negara republik indonesia telah mengantongi ciri-ciri kaum pelaku bersenjata laras panjang dan bertopeng dalam penyergapan dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas ii b cebongan, sleman, yogyakarta, sabtu (23/3).
jelas kita sudah miliki info tersebut daripada informasi saksi, hanya kita belum mampu beritahukan pada umum sebab mau digunakan lagi supaya penyelidikan. itu bagian dibandingkan pendalaman penyelidikan,informasi-dealer-honda-hondaku papar kepala biro penerangan warga polri brigjen pol boy rafli amar selama jakarta, rabu.
boy membenarkan bahwa pelaku penyerangan di lapas mengunakan bahasa daerah tertentu, karena objek wisata kejadiannya berlangsung pada pulau jawa.
ya banyak, namun tersebut pihak daripada penyelidikan. artinya apakah dialek, perawakan, ciri-ciri, alat-alat apa yang dipergunakan tentu digali situs ini, itu namanya proses olah info kejadian perkara (tkp),tutur boy.
aksi dan diselenggarakan 17 pihak bertopeng telah terencana rapi. dibilang terencana iya betul. ini direncanakan melalui baik,ucap boy.
sebab, ujarnya, kaum pelaku melakukan aksi mereka cuma pada waktu singkat, kurang lebih 15 menit, katanya.
pada sabtu, 23 maret terjadi insiden penembakan dalam lapas cebongan terhadap empat tersangka kasus pembunuhan anggota tni ad dari kesatuan kopassus kandang menjangan, kartasura, sersan Satu heru santoso (31) pada hugo`s cafe maguwoharjo.
mereka yang tewas akibat insiden tersebut merupakan angel sahetapi alias deki (31), adrianus candra galaga alias dedi (33), gameliel yermiayanto rohi alias adi (29) juga yohanes yuan (38).